Kaum Muda, Aktor Potensial Kota

Kaum muda Banjarmasin umumnya tahu keberadaan kawasan Sungai Jingah dan juga Sungai Kuin. Namun, seperti diakui Syahreza (relawan Turun Tangan) dan Yasmin (penggiat Banjarmasin Heritage) tidak banyak yang melihat kedua kawasan itu sebagai sesuatu yang istimewa.

Dilihat sekilas, kedua kawasan itu memang “kurang bersahabat” bagi anak muda kekinian sekalipun cukup instagramable. Di tempat ini kita tidak akan menemukan kafe gaul dan tempat-tempat nongkrong di sekitar kampus atau pusat bisnis baru yang lebih disukai kalangan muda umumnya. Padahal kebanyakan kalangan muda lebih suka mengisi waktu luang di kafe-kafe yang kini tengah menjamur di Banjarmasin. Office Coffee dan Blackbox adalah dua dari tiga puluhan lebih tempat-tempat yang disukai kalangan muda Banjarmasin.

Tipikal kafe-kafe itu nyaman, makanannya relatif enak dan murah, dan instagramable. Meski tidak bisa dipukul rata kualitas dan fasilitas yang dimiliki setiap kafe di Banjarmasin, sudah bisa dipastikan kafe-kafe semacam tidak akan ditemukan di kawasan Sungai Jingah dan Sungai Kuin. Bisa jadi karena dianggap terlalu jauh dari pusat kota sehingga kawasan cagar budaya ini tidak menarik minat para investor.

Saya jadi teringat kota lama Semarang, atau Pasar Santa di Jakarta, dua tempat yang mulanya dianggap biasa menjadi hal yang “kekinian” setelah diintervensi kelas kreatif perkotaan. Dalam kasus Pasar Santa misalnya, kesadaran ini didorong oleh para aktor kreatif yang menjadi aset kota. Hal inilah yang memicu tim IKKON untuk ikut menyuburkan inisiatif komunitas-komunitas kaum muda kreatif berbasis budaya urban di Banjarmasin.

Untuk mengembalikan vitalitas sebuah kawasan saya pikir kita tak bisa lagi menganggap remeh kaum muda yang memiliki ide-ide kreatif, termasuk kaum muda di Banjarmasin. Mewujudkan hal itu, kerja-kerja kolaboratif perlu dirintis. Sebagai langkah awal, kita bisa memulainya dengan memetakan kecenderungan gaya hidup kekinian dan relevansinya dengan modal yang dimiliki kota. Teks: Ahmad Khairudin / Foto: Vebrio Kusti Alamsyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X