“Perang Tepung” di Kampung Kuin

Hari kemerdekaan 17 Agustus memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia. Tua-muda hingga anak-anak, di pelosok kampung hingga kota bersukacita menyambutnya. Berbagai inisiatif pun muncul untuk mengekspresikannya. Salah satunya adalah atraksi “perang tepung” di Kampung Kuin, Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan.

Atraksi rakyat yang biasa digelar setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia itu biasanya dilaksanakan di sore hari sekitar pukul tiga. Sebelum atraksi dimulai, beberapa orang yang menjadi panitia sudah menyediakan berkilo-kilo tepung dalam karung dan ember. Tidak ada syarat dan ketentuan khusus untuk bisa terlibat dalam atraksi “perang tepung”, yang jelas harus siap dilempar tepung dan sebaliknya.

Siapa yang harus memulai atraksi, juga tidak ada ketentuan. Siapa pun bisa memulainya. Biasanya atraksi dimulai ketika seseorang atau beberapa orang mengambil tepung dan melemparkannya secara acak pada siapa pun yang ada di sekelilingnya. Mereka yang kena lempar tepung akan segera mengambil tepung dan melakukan serangan balasan. Terjadilah perang saling lempar tepung. Menariknya, siapa pun yang melintas di arena peperangan, apakah dia bermaksud ikut dalam permainan maupun tidak akan kena serangan dan tentu saja boleh balik menyerang.

Saling lempar tepung baru akan berakhir jika tepung yang disediakan sudah habis. Usai itu, semua peserta permainan disemprot air yang dipompa dari sungai hingga basah kuyup.

Tidak diketahui apa gagasan yang mendasari permainan ini, kecuali keinginan untuk mengekspresikan sukacita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X